Kontrofersi Lagu Anak

Lagu anak yang populer ternyata mengandung banyak kesalahan dan kurang baik bagi psikologi anak. Mari kita buktikan:

“balonku ada 5… rupa-rupa warnanya…merah, kuning, kelabu. Merah   muda dan biru… meletus balon hijau, dorrr!!”

Perhatikan warna-warna kelima balon tersebut, kenapa tiba-tiba muncul warna hijau? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!

“Bangun tidur ku terus mandi… tidak lupa menggosok gigi… habis mandi ku tolong ibu… membersihkan tempat tidurku…”

Perhatikan, sehabis mandi langsung membersihkan tempat tidur, lagu ini membuat anak-anak tidak biasa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya anak pake baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang.

“Naik kereta api tut…tut…tut… siapa hendak turut…ke Bandung Surabaya… bolehlah naik dengan percuma…”

Nah, yang ini parah! Mengajarkan anak –anak kalo sudah besar maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur jakarta-Bandung, jakarta-surabaya

“Nina bobo.. oh nina bobo.. kalau tidak bobo digigit nyamuk”

Menurut psikolog: sekian tahun, jutaan anak2 indonesia harus tidur dengan lagu yang penuh nada mengancam

“bintang kecil… di langit yang biru”

(bintang khan adanya malem, kalau malem kan langitnya hitam, seharusnya di langit yang hitam!)

“Ibu kita kartini… putri sejati… putri indonesia… harum namanya…”

(nama sebenarnya kartini atau harum?)

“pada hari minggu kuturut ayah ke kota… naik delman istimewa kududuk di muka ”

(Gak sopan kan! Masa’ duduk di MUKA…!)

“Cangkul-cangkul , cangkul yang dalam, menanam jagung di kebun kita…”

(kalo Cuma nanam jagung ngapain dalam-dalam, emang mau bikin sumur!)

🙂 🙂 🙂

Published in: on 4 Juni 2010 at 02:09  Tinggalkan sebuah Komentar